KUMPULAN ALBUM - ALBUM IWAN FALS - DISKOGRAFI IWAN FALS
Yang Muda Yang Bercanda I – dalam lagu dan baca (1980)
Yang Muda Yang Bercanda II – dalam lagu dan baca (1980)
Ini merupakan sambungan dari jilid pertama yang merupakan satu kesatuan, isinya masih sama yaitu rekaman live peserta lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh LHI.
Sesuai dengan janjinya, pemenang lomba musik humor akan dibuatkan album sendiri. LHI bersama ABC records menerbitkan album solo ini dari rekaman live pada acara lomba.
Iwan Fales & GM Selo - Canda Dalam Ronda (1979)
Dan pada album inilah debut Iwan Fals dimulai. Masih bersama ABC records, Iwan diberikan sebuah album penghargaan karena dia telah memenangi lomba musik humor. Album ini hanya berisi 4 buah lagu yang diambil dari album Canda Dalam Nada yang semuanya dinyanyikan oleh Iwan Fals dan dibantu GM Selo (Gerak Musik Seloroh) juara lomba lawak mahasiswa yang anggotanya adalah Pepeng, Krisna Abu, Bang Nana, Mas Taufik.
Bersama grup bandnya yang bernama Amburadul, dapat dikatakan ini adalah album pertama Iwan Fals, seluruhnya berisi lagu baru dengan single hits lagu ‘Perjalanan’. Album ini dikerjakan dengan profesional. Aroma Bob Dylan sangat kental disini ditambah dengan suara Iwan yang ‘nyempreng’ dan irama country ballads sangat sesuai dengan lirik yang sangat sosial.

Iwan Fals - 3 Bulan (1980)
Album ini berisi lagu baru yaitu '3 Bulan' dinyanyikan oleh Iwan Fals, 'Tengkulak' oleh Totok Gunarto, 'Model Gombrang' juga oleh Totok Gunarto dan 'Surat Dari Paman Di Desa' oleh Helmie.
Iwan Fals - Sarjana Muda (1981)
Album ini dapat dibilang adalah awal karir Iwan Fals di dunia musik profesional Indonesia. Setelah kontrak dengan ABC records selesai, Musica rupanya mencium bakat Iwan yang dapat dikembangkan, lantas Musica meneken kontrak dengan Iwan Fals. Album perdana Iwan Fals bersama Musica Studio’s benar-benar dikerjakan secara serius.
Iwan Fals - Opini (1982)
Melanjutkan sukses album pertama dibawah bendera Musica, album ini juga meraup untung besar. Dengan musisi pendukung yang hampir sama, album ini menjadi lebih ‘nakal’ liriknya. Lagu ‘Galang Rambu Anarki’ menyentuh emosi pendengarnya, rupanya Iwan Fals pandai mengambil momen kenaikan harga BBM yang dianggap tinggi saat itu bersamaan dengan kelahiran anak pertamanya menyebabkan harga-harga menjadi melonjak. Keadaan seperti ini sangat mewakili emosi masyarakat saat itu, sehingga begitu album ini beredar langsung meledak.
Ian Antono dan Abadi Soesman menjadi musisi pendukung dalam album ini, menjadikan warna baru dalam lagu-lagu Iwan Fals. Lirik lagu Iwan sedikit melunak dan lebih banyak kearah percintaan namun tetap dalam lirik yang gamblang. Hanya lagu ‘Sumbang’ yang lebih keras lirik protesnya. Sepertinya Iwan Fals memprotes tekanan pada dirinya setelah peredaran album ‘Opini’. Lagu ini benar-benar lagu pemberontakan jiwa Iwan yang disajikan dengan lirik vulgar dan panas. Musik yang ada sedikit ‘dangdut’ nya cepat diterima pendengar dan mudah diingat.
Album ini diedarkan oleh LHI (Lembaga Humor Indonesia) dibawah bendera
ABC records. Ini adalah album yang diisi rekaman live pemenang lomba
musik dan baca humor yang diadakan oleh LHI.
Pengisinya adalah GM selo, Thomb Tum [komar cs], PSP, Kwartet S
(surabaya). Meskipun Iwan Fals juga menjadi pemenang lomba musik humor,
namun dalam album ini dia belum ditampilkan.
Album ini sangat langka dan sepertinya sudah tidak ada lagi dipasaran.

Ini merupakan sambungan dari jilid pertama yang merupakan satu kesatuan, isinya masih sama yaitu rekaman live peserta lomba musik dan baca humor yang diadakan oleh LHI.
Artis pendukung yang tertulis dalam sampul album ini antara lain
Klombhoor’s Group, Tom Slepe, “IWAN FALSE” (begitulah nama yang dipakai
Iwan Fals pada album ini), Yusuf Lubis, dan mc Otong Lenon. Iwan Fals
disini menyanyikan lagu antara lain ‘Frustasi’ dan ‘Imitasi’ versi live
sama persis dengan rekaman yang sekarang beredar dalam album Frustasi
kopian baru.
Album ini tidak terlalu dikenal karena pada saat itu hanya beredar terbatas dan kurang promosi.
Sesuai dengan janjinya, pemenang lomba musik humor akan dibuatkan album sendiri. LHI bersama ABC records menerbitkan album solo ini dari rekaman live pada acara lomba.
Pada album ini nama Iwan Fals dirubah, kalau sebelumnya memakai nama
‘Iwan False’, diganti menjadi ‘IWAN FALES’. Pada side A berisi lagu-lagu
Iwan Fals seperti ‘Generasi Frustasi’, ‘Dongeng Tidur’, ‘Imitasi’,
‘Kisah Motorku’ dan ‘Johni Kesiangan’. Pada side B diisi dengan lagu
‘Pengamen’ dan ‘Jaman Edan’ dari Tom Slepe juga lagu ‘Pie-Pie’ serta
‘Disco Cangkeling’ dari Pusaka Jaya.
Penjualan album ini sangat kecil , karena pada saat itu dianggap album rendahan yang disetarakan dengan album-album dangdut.

Dan pada album inilah debut Iwan Fals dimulai. Masih bersama ABC records, Iwan diberikan sebuah album penghargaan karena dia telah memenangi lomba musik humor. Album ini hanya berisi 4 buah lagu yang diambil dari album Canda Dalam Nada yang semuanya dinyanyikan oleh Iwan Fals dan dibantu GM Selo (Gerak Musik Seloroh) juara lomba lawak mahasiswa yang anggotanya adalah Pepeng, Krisna Abu, Bang Nana, Mas Taufik.
Nama Iwan Fals disini ditulis dengan ejaan "Iwan Fales". Dan cover album
ini yang berupa karikatur digambar oleh Dwi Koen seorang kartunis yang
terkenal dengan tokoh karikatur Panji Koming. Semua debut Iwan Fals
bersama ABC records tidak lepas dari peran Arwah Setiawan.
Album ini berisi lagu-lagu yaitu 'Dongeng Tidur', 'Kopral', 'Ambulan Zig-Zag' dan 'Joni Kesiangan'.
Album ini berisi lagu-lagu yaitu 'Dongeng Tidur', 'Kopral', 'Ambulan Zig-Zag' dan 'Joni Kesiangan'.
Bersama grup bandnya yang bernama Amburadul, dapat dikatakan ini adalah album pertama Iwan Fals, seluruhnya berisi lagu baru dengan single hits lagu ‘Perjalanan’. Album ini dikerjakan dengan profesional. Aroma Bob Dylan sangat kental disini ditambah dengan suara Iwan yang ‘nyempreng’ dan irama country ballads sangat sesuai dengan lirik yang sangat sosial.
Pada album ini nama Helmie dan Totok Gunarto bernyanyi pada beberapa
lagu seperti Alasan, Ibu, Gaya Travolta dan Inspirasi. Namun sayangnya
album ini dapat dibilang gagal dipasaran. Album ini adalah lanjutan dari
kontrak dengan LHI untuk mengorbitkan pemenang lomba musik humor. ABC
records rupanya masih ragu-ragu mengorbitkan Iwan Fals yang menyanyikan
lagu dengan lirik sosial, karena pada saat itu yang memiliki nilai jual
tinggi adalah lagu-lagu yang bernuansa cinta.
Lagu-lagu dalam album ini adalah 'Perjalanan', 'Aku Berjalan', 'Pemborong Jalan', 'Mak', 'Wanita Tiruan', 'Bencana Alam', 'Alasan', 'Inspirasi', 'Gaya Travolta', 'Ibu'
Lagu-lagu dalam album ini adalah 'Perjalanan', 'Aku Berjalan', 'Pemborong Jalan', 'Mak', 'Wanita Tiruan', 'Bencana Alam', 'Alasan', 'Inspirasi', 'Gaya Travolta', 'Ibu'


Album ini berisi lagu baru yaitu '3 Bulan' dinyanyikan oleh Iwan Fals, 'Tengkulak' oleh Totok Gunarto, 'Model Gombrang' juga oleh Totok Gunarto dan 'Surat Dari Paman Di Desa' oleh Helmie.
Selebihnya album ini hanya diisi lagu-lagu dari album 'Perjalanan' bersama kelompok Amburadul.

Album ini dapat dibilang adalah awal karir Iwan Fals di dunia musik profesional Indonesia. Setelah kontrak dengan ABC records selesai, Musica rupanya mencium bakat Iwan yang dapat dikembangkan, lantas Musica meneken kontrak dengan Iwan Fals. Album perdana Iwan Fals bersama Musica Studio’s benar-benar dikerjakan secara serius.
Lihat saja musisi pendukungnya bukan orang sembarangan. Music director
dikerjakan oleh Willy Soemantri, didukung oleh Amir Katamsi, Luluk
Purwanto dan yang hebat lagi Idris Sardi menjadi bintang tamu mengisi
suara biola pada lagu ‘Guru Oemar Bakrie’.
Begitu beredar, album ini langsung menjadi pembicaraan. Masyarakat
Indonesia yang pada saat itu kenyang disuguhi lagu dengan nuansa cinta
mungkin kaget mendengar lirik lagu Iwan Fals yang bernuansa sosial yang
sangat mewakili kehidupan masyarakat saat itu. Tak lama kemudian album
ini meledak dipasaran, hampir seluruh stasiun radio menjadikan lagu
‘Guru Oemar Bakrie’ pada puncak tanggal lagu mereka. Album ini menjadi
titik awal perubahan warna musik Indonesia.
Lagu yang ada pada album ini adalah ‘Sarjana Muda’, ‘Guru Oemar Bakrie’, ‘Bung Hatta’, ‘Doa Pengobral Dosa’, ‘Si Tua Sais Pedati’, ‘Ambulance Zig Zag’, ‘22 Januari’, ‘Puing’, ‘Yang Terlupakan’, ‘Bangunlah Putra Putri Pertiwi’.
Lagu yang ada pada album ini adalah ‘Sarjana Muda’, ‘Guru Oemar Bakrie’, ‘Bung Hatta’, ‘Doa Pengobral Dosa’, ‘Si Tua Sais Pedati’, ‘Ambulance Zig Zag’, ‘22 Januari’, ‘Puing’, ‘Yang Terlupakan’, ‘Bangunlah Putra Putri Pertiwi’.

Melanjutkan sukses album pertama dibawah bendera Musica, album ini juga meraup untung besar. Dengan musisi pendukung yang hampir sama, album ini menjadi lebih ‘nakal’ liriknya. Lagu ‘Galang Rambu Anarki’ menyentuh emosi pendengarnya, rupanya Iwan Fals pandai mengambil momen kenaikan harga BBM yang dianggap tinggi saat itu bersamaan dengan kelahiran anak pertamanya menyebabkan harga-harga menjadi melonjak. Keadaan seperti ini sangat mewakili emosi masyarakat saat itu, sehingga begitu album ini beredar langsung meledak.
Pantas saja, karena hanya Iwan Fals yang memiliki keberanian menyuarakan
protes secara vulgar melalui lagu pada saat itu. Ada lagi lagu ‘Obat
Awet Muda’ yang liriknya gamblang menceritakan perselingkuhan membuat
panas telinga hidung belang, juga lagu ‘Antara Aku Kau Dan Bekas
Pacarmu’ yang sebenarnya lagu cinta, namun oleh sebagian orang diartikan
sebagai suatu penghinaan secara halus terhadap penguasa saat itu.
Kontroversi tersebut semakin membuat laku penjualan album ini
Sejak album ini beredar, konon Iwan Fals mulai diawasi dengan pemerintah saat itu (Soeharto). Dan konon Iwan Fals sering didatangi oknum yang mengintimidasinya.
Lagu-lagu pada album ini adalah ‘Galang Rambu Anarki’, ‘Obat Awet Muda’, ‘Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu’, ‘Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi’, ‘Sapuku Sapumu Sapu Sapu’, ‘Opiniku’, ‘Ambisi’, ‘Tak Biru Lagi Lautku’, ‘Tarmijah Dan Problemnya’.
Sejak album ini beredar, konon Iwan Fals mulai diawasi dengan pemerintah saat itu (Soeharto). Dan konon Iwan Fals sering didatangi oknum yang mengintimidasinya.
Lagu-lagu pada album ini adalah ‘Galang Rambu Anarki’, ‘Obat Awet Muda’, ‘Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu’, ‘Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi’, ‘Sapuku Sapumu Sapu Sapu’, ‘Opiniku’, ‘Ambisi’, ‘Tak Biru Lagi Lautku’, ‘Tarmijah Dan Problemnya’.
Ian Antono dan Abadi Soesman menjadi musisi pendukung dalam album ini, menjadikan warna baru dalam lagu-lagu Iwan Fals. Lirik lagu Iwan sedikit melunak dan lebih banyak kearah percintaan namun tetap dalam lirik yang gamblang. Hanya lagu ‘Sumbang’ yang lebih keras lirik protesnya. Sepertinya Iwan Fals memprotes tekanan pada dirinya setelah peredaran album ‘Opini’. Lagu ini benar-benar lagu pemberontakan jiwa Iwan yang disajikan dengan lirik vulgar dan panas. Musik yang ada sedikit ‘dangdut’ nya cepat diterima pendengar dan mudah diingat.
Dan ada lagu ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’ yang menceritakan
tenggelamnya kapal penumpang Tampomas II. Ada kesalahan cetak dalam
album ini yaitu lagu “Jendela Kelas I’, seharusnya judul hanya Jendela
Kelas namun ketambahan angka I (satu), maksudnya angka I (satu) tersebut
adalah editing pertama.
Dan lagi-lagi album ini menjadi kontroversi, dan Iwan tetap saja diawasi dengan pemerintah.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Sumbang’, ‘Kereta Tiba Pukul Berapa’, ‘Semoga Kau Tak Tuli Tuhan’, ‘Puing’, ‘Jendela Kelas I’, ‘Berikan Pijar Matahari’, ‘Siang Pelataran SD Sebuah Kampung’, ‘Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira’, ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’.
Dan lagi-lagi album ini menjadi kontroversi, dan Iwan tetap saja diawasi dengan pemerintah.
Album ini berisi lagu-lagu ‘Sumbang’, ‘Kereta Tiba Pukul Berapa’, ‘Semoga Kau Tak Tuli Tuhan’, ‘Puing’, ‘Jendela Kelas I’, ‘Berikan Pijar Matahari’, ‘Siang Pelataran SD Sebuah Kampung’, ‘Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira’, ‘Celoteh Camar Tolol Dan Cemar’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar